Monday, April 20, 2015

Mixing Drum Kits (bagian 1)

Drum adalah elemen pembangun dari sebuah lagu. Jadi mau tidak mau, menghasilkan Drum Sound yang bener-bener profesional akan menentukan mahal atau tidaknya hasil mixing terhadap sebuah lagu. Coba kita denger aja seperti lagu-lagu Avanged yang di mix sama Chris Lord Alge atau Andy Wallace, atau Albumnya Keith Urban yang dimixing sama Dave Pensado. Mereka sangat memperhatikan banget suara Drum yang dihasilkan sampai-sampai kita terbawa emosi hanya gara-gara suara Drum yang manteb banget ( bahkan tidak mungkin di hasilkan oleh Drum Kit asli..)

Nah, apapun tujuan dari mixing Drum , yang jelas ada hal-hal dasar yang perlu kita ketahui yaitu mengenai wilayah frequency dari Drum Kit tersebut. Kali ini kita akan membahas tentang Kick Drum dulu.

-Wilayah freq yang pertama harus kita perhatikan adalah antara 50-80Hz. Kalau kita utak atik EQ di wilayah ini, akan berpengaruh terhadap “boom” dan “boof-boof” yang ada pada Kick. Jadi kalau kita merasa Kick terasa kurang “berat”, kita mainin aja wilayah di sini.
-Yang kedua area 80-200Hz. Wilayah ini berpengaruh terhadap “Punch” dari Kick.
-Yang ketiga 200-300Hz. Ini berpengaruh terhadap “keruh” atau tidaknya suara Kick. Biasanya wilayah ini kita cut akan Kick terasa lebih “bersih”.
-Yang keempat 500-2000Hz. Berpengaruh terhadap suara “slap” kick. Jadi suara yang “klik-klik” pada Kick berada di area ini.

So, gimana kita bisa tahu Eq yang pas terhadap suara Kick yang sedang kita proses? Misal, kapan kita boosting wilayah ketiga, atau kita cut di wilayah keempat??? Back to “The most expensive mixing equipment in the world” -TELINGA- hehehehe. Jadi mau tidak mau, kita harus punya gambaran dulu suara Kick yang ingin kita capai di otak kita, baru kita mulai bermain-main di wilayah mana yang harus ditambah/dikurangi.
Seringkali saya melihat engineer pemula bermain-main EQ tanpa memiliki “arah suara” yang ingin di capai, sehingga proses yang dilakukan cuman muter-muter ditempat aja – Yang penting udah di EQ – Kalau pengen lebih gampang lagi, masukkan track dari lagu yang ingin kita “cari” suara Kick nya, terus kita compare suara Kick kita dengan lagu tersebut. Usahakan mirip-mirip lah walaupun gak mungkin sama persis. Sehingga kita tidak repot mencari “tujuan suara”, awal-awal ya pake acuan dulu lah. Baru kalo udah hapal, kita bisa berkreasi dengan suara versi kita sendiri.

Di tulisan berikutnya, kita akan bahas tentang Compression yang seringkali dipakai untuk memproses Kick.


SELAMAT BER KICK-KICK RIA !!!

4 comments:

  1. Gan kalo mau nge mixing kick drum (saya pake Superior Drummer) tahapnya sama kah?ato butuh treatment tertentu kalo mixing vst drum?
    Kick drum saya yg paling dominan suara klik-klik nya, power dari frekuensi low/mid nya kayak kurang, trus ane coba velocitynya naikin tapi masih kurang juga.

    ReplyDelete
  2. Sound klik-klik biasanya di kisaran 2-3kHz..atau juga bisa di 5-7kHz, mendingan di cari di bagian high freq. Untuk gampangnya coba pake spectrum analyzer yg sifatnya tidak hanya nunjukin secara Peak..tetapi secara Energy juga ditunjukin. Misalnya pake HOFA Spectrum Analyzer.

    ReplyDelete
  3. Bangg lanjutin dong seri mixing Drum kits nnya...!
    Nanggung nihh...

    Mampir balik ke blog recording ana ya:
    http://rekamlagu.id

    ReplyDelete
  4. Mo nanya nih om, kalau ngerecord drum itu kan biasanya satu paket/trac, gimana caranya ngatur frekw masing _masing bagian dari drum tsb (kick, snar, hat, dll )? Apakah harus dibuat trac sendiri-sendiri ? Tlg penjelasan lbh lagi ya om,... sy msh pemula nih, tks

    ReplyDelete