Sunday, September 6, 2015

Speaker DS4a - Senjata baru buat para Mixing Engineer

Temen-temen mohon maaf ya, tulisannya agak lompat dari pembahasan tentang Mixing Drum jadi bahas speaker, soalnya ini jauh lebih penting karena menyangkut "senjata"nya para Engineer buat dapetin sound yang berkualitas.

Dalam tulisan saya yang dulu-dulu, saya sempet membahas tentang MinimumVoltage Maximum Illusion - yg bahasa gampangnya gimana caranya dapetin sound yang levelnya itu sama, tetapi Ilusi yang dihasilkan seolah suaranya lebih kencang dan lebih BESAR dibanding lainnya. Itulah kenapa hasil kerja sound Engineer profesional selalu terdengar lebih kencang dan MANTAB padahal memiliki gain yg sama dengan lainnya.



DS4a ( speaker murah tapi berbahaya ) - memiliki kemampuan untuk melakukan itu. Sebelumnya saya memakai speaker Esi04 - agak ngoyo untuk dapetin Ilusi. Begitu saya cobain pake DS4a, yang pertama saya lakukan adalah testing dengan menggunakan lagu-lagu yang saya tahu memiliki distribusi frekwensi dan ilusi yang bagus.

Gak puas dengan itu, saya mulai mixing dengan berbagai macam Genre - Reggae, Rock, Metal, World music, Jazz, bahkan sampai terakhir Dangdut. Dan hasilnya...GILA ABISS !!!

 

Dead-Enemies ( METAL )

Ini adalah bentuk Frequency Distribution ketika saya melakukan Mixing lagu genre Metal. Disitu bisa kita lihat bahkan sebelum di mastering aja, wilayah Frekwensi nya sudah berada di jalur yang benar. Ketika saya memproses Kick dan Bass, saya bisa dengan akurat melakukan Equalising di wilayah 150Hz agak menurun, tapi sambil mendengarkan sound yang dihasilkan oleh DS4a, dan ternyata sesuai. Untuk area 300-500Hz yg biasanya terkenal dengan "Muddy Sound", saya bisa memproses sound tersebut tanpa khawatir suaranya berubah banyak karena DS4a bisa mewakili dengan baik pula. 

Jadi, antara penggunaan spectrum dan speaker benar-benar saling mendukung.
Untuk willayah 600-800Hz yg biasanya menjadi dominasi Vocal, dengan gampang saya bisa melakukan Compression plus EQ agar sound nya tetap natural, tetapi secara Frekwensi memiliki distribusi yang baik sehingga tidak ada frekwensi tertentu yang terlalu menonjol. Mid-High sampai High, bisa di lihat bahwa start 10kHz mulai "menurun", tanpa perlu khawatir kehilangan rasa 'Crispy' dan 'Air' yang penting dalam sebuah hasil Mixing.



Kathaadi - India ( World Music )

Untuk lagu India ini, saya ingin mendapatkan Low yang 'Deep' tapi tidak mengganggu di suara Tabla nya, plus digabung dengan Bass sound yang 'Sustain'. Akhirnya, dengan Multiband Compression, plus sedikit EQ, berhasil menggabung dua suara itu dgn gampangnya hehehehe.
Di Vocal, sengaja agak saya tebalin di wilayah 400Hz, karena memang lagu ini kekuatannya di Vocalnya. Kemudian di frekwensi antara 1k-10k saya atur agar balance dan warna suaranya pas, dan ketika saya cek di spectrum maka hasilnya bener2 rata dan pas sesuai perkiraan. Dan seperti biasa, 10k ke atas terjadi slopedown agar suaranya tidak terlalu "Airy".

Well, akhirnya setelah melakukan banyak uji coba, mau tidak mau saya semakin menggilai speaker ini hehehe, dan semoga semakin banyak pula proyek yg lahir dari speaker DS4a ini.

http://www.4shared.com/mp3/u1wY4Azxce/India-Ds4a-demo.html

SELAMAT BER-DS4a RIA !!!





Monday, April 20, 2015

Mixing Drum Kits (bagian 1)

Drum adalah elemen pembangun dari sebuah lagu. Jadi mau tidak mau, menghasilkan Drum Sound yang bener-bener profesional akan menentukan mahal atau tidaknya hasil mixing terhadap sebuah lagu. Coba kita denger aja seperti lagu-lagu Avanged yang di mix sama Chris Lord Alge atau Andy Wallace, atau Albumnya Keith Urban yang dimixing sama Dave Pensado. Mereka sangat memperhatikan banget suara Drum yang dihasilkan sampai-sampai kita terbawa emosi hanya gara-gara suara Drum yang manteb banget ( bahkan tidak mungkin di hasilkan oleh Drum Kit asli..)

Nah, apapun tujuan dari mixing Drum , yang jelas ada hal-hal dasar yang perlu kita ketahui yaitu mengenai wilayah frequency dari Drum Kit tersebut. Kali ini kita akan membahas tentang Kick Drum dulu.

-Wilayah freq yang pertama harus kita perhatikan adalah antara 50-80Hz. Kalau kita utak atik EQ di wilayah ini, akan berpengaruh terhadap “boom” dan “boof-boof” yang ada pada Kick. Jadi kalau kita merasa Kick terasa kurang “berat”, kita mainin aja wilayah di sini.
-Yang kedua area 80-200Hz. Wilayah ini berpengaruh terhadap “Punch” dari Kick.
-Yang ketiga 200-300Hz. Ini berpengaruh terhadap “keruh” atau tidaknya suara Kick. Biasanya wilayah ini kita cut akan Kick terasa lebih “bersih”.
-Yang keempat 500-2000Hz. Berpengaruh terhadap suara “slap” kick. Jadi suara yang “klik-klik” pada Kick berada di area ini.

So, gimana kita bisa tahu Eq yang pas terhadap suara Kick yang sedang kita proses? Misal, kapan kita boosting wilayah ketiga, atau kita cut di wilayah keempat??? Back to “The most expensive mixing equipment in the world” -TELINGA- hehehehe. Jadi mau tidak mau, kita harus punya gambaran dulu suara Kick yang ingin kita capai di otak kita, baru kita mulai bermain-main di wilayah mana yang harus ditambah/dikurangi.
Seringkali saya melihat engineer pemula bermain-main EQ tanpa memiliki “arah suara” yang ingin di capai, sehingga proses yang dilakukan cuman muter-muter ditempat aja – Yang penting udah di EQ – Kalau pengen lebih gampang lagi, masukkan track dari lagu yang ingin kita “cari” suara Kick nya, terus kita compare suara Kick kita dengan lagu tersebut. Usahakan mirip-mirip lah walaupun gak mungkin sama persis. Sehingga kita tidak repot mencari “tujuan suara”, awal-awal ya pake acuan dulu lah. Baru kalo udah hapal, kita bisa berkreasi dengan suara versi kita sendiri.

Di tulisan berikutnya, kita akan bahas tentang Compression yang seringkali dipakai untuk memproses Kick.


SELAMAT BER KICK-KICK RIA !!!