Monday, August 22, 2011

Revisi Hasil Mixing yang kemarin...Hmm....

Wah...gara2 sibuk mikirin reaper, ternyata hasil mix yang kemarin agak over di Bass ama Kick drumnya. Sama warna dari Snare nya setelah di denger di beberapa speaker perlu di revisi sedikit biar enak. Lha revisi yang ini sound Bass ama Kick nya di bikin lebih lengket lagi...terus frekwensinya di jaga biar gak melebar ke mana-mana suaranya. Untuk Snare, suaranya di bikin lebih natural lagi, Snappy nya agak di kurangi biar gak terlalu "thassss.. gitu..

Ok...berikut adalah hasil revisi mixingan yg ke dua...

http://www.4shared.com/audio/_kFQkIGx/Conversation-revision.html

SELAMAT BER-REVISI RIA !!!!

Sunday, August 21, 2011

Contoh Hasil Mix pake Reaper doang....ASIK JUGA TERNYATA!!!

Sejak tadi pagi, saya penasaran banget ama kekuatan Reaper 4.. Setelah dipikir-pikir, akhirnya emang saya putuskan untuk bikin demo Mix ( karena ada request ), tapi cuman pake Reaper 4.. Sejak jam 8 pagi, sampe ini tadi jam 10 malem, akhirnya kelar juga nih demo. Silahkan menikmati...kalau ada comment monggo di comment se comment-commentnya heheheheheh.

http://www.4shared.com/audio/WocTnDsi/Conversation.html

SELAMAT BER-REAPER RIA !!!!

Monday, August 15, 2011

BIKIN STEREO TRACK tanpa pake software macem2....


Pernah dengerin CD yang ada permainan akustik gitar nya bisa ada di kiri dan di kanan seperti dua orang bermain bersamaan kan? Cara yang paling gampang adalah si pemain waktu rekaman bermain dua kali dengan cara yang sama dan di panning dengan posisi 100L dan 100R..beres deh. Dijamin hasilnya pasti bisa lebar dan kelihatan asik dan keren.

Nah, ada juga yang pake software ADT ( Automatic Double Track ), yaitu plugin yang memang hanya dengan satu sumber suara seolah-olah disimulasikan menjadi 2 suara stereo. Cuman, kesan yang dihasilkan tetap saja gak bisa senatural seperti tehnik yang pertama. Karena apa, tetap saja gaya permainan, timing dan ekspresinya sama karena hanya diambil dari satu buah track saja. Dan biasanya suara yang dihasilkan agak berbau "chorus".

Lha repotnya lagi adalah...udah track yang di kasih cuman 1...abis itu kita gak punya plugin2 sebagai stereo simulator begitu.. Apa yang bisa kita lakukan buat "ngakalin" biar tetep stereo? Tenang-tenang hehehehe. BE CREATIVE AND DONT GIVE UP !


Pertama-tama...Amati dulu pola permainan gitar akustiknya. Misal seperti gambar di atas. Ada 8 bar permainan gitar akustik. Dalam lagu pop, seringkali pola permainan nya kembali berulang tiap 4 bar. Anggap saja di posisi A, chordnya adalah C-Am-Dm-G... ( kok kayak lagu ya hehe ). Nah, di posisi B, ternyata berulang juga Chord nya C-Am-Dm-G. Kalau kasusnya begini, maka kita bisa secara gampang bikin stereo track yang terdengar tetap natural.

Split 8 bar dari permainan akustik gitar tadi menjadi 2, seperti gambar sebelumnya. Setelah itu, buat sebuah track baru di bawah track gitar akustik yang pertama. Selanjutnya adalah, di track yang baru, kita copy si Posisi B dari track pertama menjadi posisi A di track kedua, dan kita Copy posisi A dari track pertama menjadi posisi B di track kedua. Nah, jadinya adalah seperti gambar di bawah ini.

 Lho emang begitu doang terus jadi track stereo yang kayak dua orang maen bareng? Yup !. Kok bisa begitu? Hehehehe. Begini penjelasannya.

Ketika si player gitar bermain sampai 8 Bar, bisa di pastikan timing nya antara 4 bar pertama (A) dan 4 bar kedua(B) gak bakalan sama. Termasuk gaya mainnya pasti ada mbeleset2 nya dhikit..termasuk yang lain2. Nah, kondisi itu yang kita manfaatkan dengan menukar saja posisi nya. Jadi si A track 1 ketemu si B track 2, si B track 1 ketemu si A track 2..hehehe padahal itu berasal dari satu permainan pola gitar saja.

Dan dijamin, suara yang dihasilkan lebih natural dibandingkan dengan kita memakai software ADT tadi. Atau bahkan lebih natural dibandingkan mengcopy track yang pertama menjadi dua, terus di belesetin dikit antara track 1 dan 2. Kenapa, karena kalau di copy, timing nya tetep saja memiliki jarak yang sama. Jadi tidak bisa terkesan ada dua orang yang bermain gitar bersamaan. Kan yang namanya dua orang main pasti gak bisa bareng2 banget kan???

Lha kalau pola nya beda gimana? Naaahhhh...jadinya agak ribet dikit, ya mau tidak mau harus comot sana comot sini untuk dibentuk pola baru agar polanya ngikuti track yang pertama. Jadi istilahnya, track kedua adalah hasil editan track 1 asal gak ketemu bentuk permainan yang sama..Aduuuhhh jadi bingung sendiri saya hahahahahaha. Di coba sendiri aja deh, biar tahu maksudnya wekekekekekeke

SELAMAT BER STEREO2 RIA !!!!



Friday, August 5, 2011

Tehnik Penempatan Mic - Untuk menghasilkan Maximum Illusion saat rekaman !!!

Sudah pernah lihat seorang Celine Dion kalo take Vocal di Studio Rekaman ??? Buat yang belum, ini ada linknya di youtube : http://www.youtube.com/watch?v=nAnYYNFH8p8. Nah, coba kita amati penempatan Mic nya, termasuk waktu dia nyanyi di bagian chorus..itu jaraknya minta ampun jauhnya deh hehehe. Sampai dia harus sejauh itu waktu menyanyi di depan Mic. Di awal-awal pun ternyata dia juga bernyanyi dengan jarak kisaran 30-50cm dari Mic. Kenapa harus begitu ???

Paul Stavrou menjelaskan, bahwa suara itu memiliki sebuah "UJUNG" jangkauan Maksimal atau di istilahkan "Tip of the flame". Jadi bila kita gambarkan, seolah-olah ada Puncak terjauh yang dihasilkan oleh sebuah suara dan itu yang harus kita tangkap saat kita merekam. Kalau terlalu jauh...maka suaranya akan terkesan LEMAH, dan kalau terlalu dekat..maka suaranya akan terkesan TERLALU KUAT. Nah, tugas kita di awal adalah selalu mendengarkan suara yang akan kita rekam, kemudian kita "LIHAT" di mana sih puncak suaranya, abis itu kita letakkan Mic di posisi puncak tersebut.

Makanya seorang Celine Dion, ketika di bagian Chorus ( amati di menit 2:10 an dari klip di atas ), dia menjauh. Tujuannya adalah agar Puncak suaranya pas ditangkep oleh Mic. Sedangkan kalau terlalu dekat, maka akan terlalu kuat hasilnya sehingga malah jadinya kurang hidup.

Ketika kita melakukan rekaman Drum pun, kuncinya sebenernya adalah "SEBERAPA JAUH" Mic tersebut kita letakkan agar dia mampu menangkap suara dengan Maksimal. Bukan sedekat mungkin. Contoh ketika kita mencari posisi untuk Overhead Mic di posisi floor tom, itu kita tempatkan sejauh mungkin dan kemudian kita denger di speaker monitor, bagaimana ilusi yang terjadi. Cari yang paling WOW !.. Overhead Mic yang berada di wilayah Hihat pun sama saja. Cari posisi terjauh yang mampu ditangkep oleh MIC, dimana posisi itu menghasilkan ILUSI WOW ketika di dengar di speaker monitor.

Ketika kemudian ke dua Overhead itu di gabung, coba kita minta tolong pemain drumnya untuk bermain biasa, abis itu kita amati di Control Room. Dengarkan ketika dia bermain Floor - Harus bener2 BIG..terus posisi suaranya itu bisa larinya ke bawah - istilahnya si Stavrou "SHAKE THE GROUND" ( mengguncang ke tanah hehehe ). Kemudian ketika pemain drum melakukan fill dengan tom2 nya keseluruhan, maka GAMBARAN DRUM nya bisa MANTEB gitu. Kalau belum, jangan segan2 mindah posisi Mic hehehehe.

Untuk merekam suara Gitar elektrik pun, ketika menggunakan cabinet..Ataur jaraknya sejauh yg bisa menimbulkan ILUSI tadi. Ada cara mudah mendeteksi puncak suara kalau kita mencari di cabinet. Caranya adalah, kita berada di depan cabinet, terus kita pelan2 mundur sampai kemudian suara Gitar nya itu seperti menyentuh tubuh kita..ada sebuah resonansi dalam tubuh kita. Itu biasanya posisi ideal untuk menempatkan sebuah Mic. Begitu sudah ketemu posisinya, jangan lupa untuk mendengarkan di Speaker Monitor.

INGAT !!!! ILUSI ITU DI DENGAR LEWAT SPEAKER MONITOR TANPA PROSES APAPUN ! Jadi apapun yang terjadi, acuannya adalah SUARA YANG TERDENGAR DI MONITOR.. Kalau di monitor terdengar BIASA, gak WAH..ya sudah, berarti cari lagi posisi sampai ketemu ilusinya. Kalau gak ketemu2 gimana ??? Boleh kok ngundang saya buat ke studionya buat main2 ke sana nyari ilusi bareng2 wekekekekeke ( plus akomodasi di tanggung yah ).

SELAMAT BER-MAXIMUM ILLUSION RIA !!!!

Wednesday, August 3, 2011

COMPRESSOR... APA SUSAHNYA ?!?!?!

Sejak saya baca buku "Mixing Secret for the small studio" nya si Mike Senior, banyak hal2 baru yang membuat proses Mixing semakin mengasikkan. Salah satunya adalah tehnik Compression dengan menggunakan software apapun, dan memang tujuannya agak berbeda dengan Engineer2 lainnya.

Tujuan si Mike Senior melakukan Compression adalah bagaimana membuat agar masing-masing Track menjadi STATIS !!. Yup, di saat Engineer lainnya berbicara ttg efek dari pengaturan Attack, Release dan Ratio...si Mike Senior justru malah memilih untuk mengabaikan itu semua, yang penting adalah TRACKNYA STABIL.

Gara-gara tujuannya adalah bagaimana agar track menjadi stabil, maka urutan Compression berada di urutan ke dua setelah Balance. Begitu semua track sudah di balance, dan ada beberapa track yang belum stabil, maka tahap selanjutnya adalah menstabilkan dengan memberi Compressor dengan plugin apapun.

Caranya gimana biar stabil ?? GAMPANG KOK ! Ada beberapa langkah aja yg harus dilakukan:

1. Insert saja plugin Compressor yang kita punya.. Pakai plugin apa ? TERSERAH ! hehehe.
2. Jangan utak-atik settingan apapun. Ratio biarkan apa adanya selama itu tidak menunjukkan 1:1. Kalau memang plugin belum di setting apa-apa, langsung aja atur Ratio 2:1.
3. Langsung utak-atik di bagian THRESHOLD... Atur agar Compressor aktif memproses suaranya. Nah, di tahap ini yang harus diperhatikan adalah APAKAH SUARANYA JADI STABIL / TIDAK ?!?! Bila suaranya jadi stabil..ya sudah beres ! Asal suaranya lebih stabil..berarti tugas kita sudah selesai tuh. Tapi bila suaranya stabil, tetapi warna suaranya jadi agak berubah, baru kita utak atik tuh Attack ama Releasenya. Yg jelas, biar stabil yang harus di atur adalah Ratio. Semakin besar Ratio, semakin stabil suaranya. Tapi awas jangan kebablasan !!

Untuk masalah Attack / Release, saya suka banget dengan penjelasan yang di gunakan oleh Paul Stavrou. Dia menjelaskan  bahwa :

- Attack : mengatur TEBAL / TIPISNYA suara yang ingin di hasilkan
- Release : mengatur EKOR dari suara yang di proses. Jadi snare itu, semakin cepet release nya, semakin TWANNGGG dia. Tetapi semakin lama release nya, semakin TWAG bunyinya ( sustainnya jadi kurang panjang ).
- Ratio : BESAR / KECILNYA suara yg ingin dihasilkan. Makanya di atas saya bilang, semakin besar RATIO, semakin kecil ukuran suaranya - walaupun semakin stabil -

Nah, berarti kan kalau punya plugin Compressor macem2...gak usah pusing2. Pilih aja yang paling gampang, kemudian lakukan 3 langkah di atas - yang penting tujuannya adalah STABIL -. LHA, terus kan dinamikanya bakalan ilang dong ?!?!? EMANG !!! Lho KOK ??? Yang penting buat STABIL dulu semuanya. Abis itu, di hidupkan lewat Automation. BERES KAN ?!?!?!?

SELAMAT BER-COMPRESSOR RIA !!!!